IBX5980432E7F390 Bunga Amarilis, Dulu Dianggap Tanaman Gulma Kini Disukai - Bunga-bunga

Bunga Amarilis, Dulu Dianggap Tanaman Gulma Kini Disukai


Ada yang menyebut bunga amarilis dengan bunga bakung atau bunga lily, padahal kedua jenis bunga ini berasal dari famili yang berbeda. Bunga Lily berasal dari famili Liliaceae, sedangkan bunga Amarilis berasal dari famili Amaryllidaceae. Memang ada beberapa genus dari famili Amaryllidaceae yang namanya menggunakan nama "lily" dibelakangnya, seperti clivia yang dikenal dengan Natal Lily, genus Habrantus dan Zephyranthes yang dikenal dengan Rain Lily atau Lili hujan, genus Hemerocallis atau Day Lily. Bunga Amarilis merupakan genus Hippeastrum dari famili Amaryllidaceae.

Bunga Amarilis, Dulu Dianggap Tanaman Gulma Kini Disukai
Bunga Amarilis dari genus hippeastrum

Bunga amirilis genus hippeastrum memiliki beberapa varian warna seperti merah, orange, merah dengan corak garis putih, varigata dll. Genus Zephyranthes atau Rain Lily (Lili Hujan) memiliki warna putih, putih gading, pink dan kuning. Tanaman amarilis hanya berbunga setahun sekali, biasanya yaitu pada bulan November dengan masa mekar bunga bertahan antara 2 hingga 3 minggu.

Habrantus (rain Lili)
Genus Habrantus (rain Lili)

Di beberapa daerah, tanaman bunga amaris ada yang dijadikan tanaman hias pekarangan rumah atau hanya tumbuh liar. Ada juga yang menganggapnya sebagai tanaman gulma atau dianggap sebagai tanaman hama di lahan pertanian. Seperti di salah satu daerah di Yogyakarta, yaitu di Kabupaten Gunung Kidul, tanaman ini dianggap sebagai hama. Makanya tanaman ini selalu dicabut atau dibabat habis bila tumbuh di lahan pertanian. Warga setempat menyebutnya dengan "Brambang Procot". "Brambang" artinya bawang, karena memang tanaman ini memiliki umbi yang bentuknya menyerupai bawang.

Zephyranthes (Rain Lily) aka Lili Hujan warna pink
Genus Zephyranthes (Rain Lily) aka Lili Hujan warna pink

Karena dianggap gulma dan selalu dicabut atau dibabat habis, keberadaan tanaman ini menjadi semakin langka di daerah Gunung Kidul. Sehingga mendorong salah satu warga di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, bernama Bapak Sukadi untuk menyelamatkan tanaman ini dari kepunahan dengan cara menaman di tanah kebun miliknya. 

Baca juga : Taman Bunga di Yogyakarta

Tak disangka, tanaman amaris yang ditanamnya bermekaran bersamaan. Kemudian kebunnya tanaman amarisnya menjadi viral ketika rusak terinjak-injak oleh orang yang tidak bertanggung jawab ketika melakukan foto-foto di kebun amaris. Peristiwa ini menjadi viral pada tahun 2015 silam.

Kebun Bunga Amaris, Gunung Kidul Yogyakarta
Kebun Bunga Amaris, Gunung Kidul Yogyakarta

Kini usaha dari Pak Sukadi diikuti warga lainnya, sehingga kebun bunga amaris semakin luas dan menjadi salah satu obyek wisata kebun bunga popular di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta. Keindanhan bunga di taman bunga amarilis menjadi obyek wisata untuk berswafoto alias berselfi ria. Sekarang bunga amarilis mempunyai nama lokal yaitu Puspa Patuk. Nama Patuk merupakan nama kecamatan dimana awal mula keberadaan kebun bunga amaris yang diprakarsai Pak Sukadi.


0 Komentar Untuk "Bunga Amarilis, Dulu Dianggap Tanaman Gulma Kini Disukai"

Posting Komentar