Anggrek-anggrek Bernama Pemimpin dan Tokoh Dunia

Singapura merupakan negara yang sering kali mengabadikan nama pemimpin negara lain sebagai nama pohon terutama tanaman anggrek-anggreknya. Pengabadian nama tersebut dilakukan Singapura sejak tahun 1956, seperti ketika tamu negara atau tokoh-tokoh penting dunia mengunjungi negara Singapura atau ketika ada moment penting serta sebagai bentuk penghormatan kepada tokoh penting lainnya.
Di National Orchid Garden yang berada di lingkungan Singapore Botanic Garden (Kebun Raya Singapura) tercatat nama-nama pemimpin dunia yang diabadikan sebagai nama anggrek yang merupakan anggrek hybrida hasil persilangan baru seperti anggrek dendrobium Margaret Thatcer, mantan Perdana Mentri (PM) Inggris, ada anggrek David Cameron (PM Inggris), anggrek Angela Merkel (Kanselir Jerman), anggrek Nelson Mandela, ada anggrek Barack & Michelle Obama.

Anggrek Dendrobium Margaret Thatcer

Nama-nama tokoh dunia yang juga diabadikan oleh Singapura sebagi nama bunga anggreknya yaitu anggrek Putri Masako (yang menikah dengan Putra Mahkota Jepang Naruhito pada tahun 1993), anggrek Pangeran William & Kate Middleton (anggota Kerajaan Inggris), anggrek putih Memoria Putri Diana (untuk mengenang Princess Diana).

Anggrek Hybrida Putri Diana

Bagaimana dengan pemimpin dan tokoh Indonesia? Apakah ada yang diabadikan namanya menjadi nama sebuah anggrek di Singapura?

Jelas ada, sebagai negara terdekat dan sering dikunjungi oleh Presiden, pemimpin dan tokoh-tokoh Indonesia, tentu saja ada yang diabadikan namanya oleh Singapura yaitu :

• Anggrek Dendrobium Tien Soeharto. Nama istri Presiden Kedua Indonesia, Soeharto tersebut diabadikan ketika Alm. Soeharto dan Alm. Tien Soharto mengunjungi Singapore National Garden pada tahun 1974. Anggrek tersebut merupakan anggrek hybrida hasil persilangan dari anggrek dendrobium Noor Aishah dan Dendrobium Schulleri.

Anggrek Dendrobium Tien Soeharto

• Megawati Soekarno Putri, Presiden ke-5 Indonesia, namanya diabadikan menjadi nama anggrek bernama Kagawara Megawati Soekarnoputri. Anggrek tersebut merupakan anggrek genus vanda subspesies kagawara hasil persilangan.

Anggrek Kagawara Mega Soekarnoputri

• Anggrek Dendrobium Soesilo Bambang Yudhoyono Ani, mendiang istri Presiden Republik Indonesia ke-6, Soesilo Bambang Yudhoyono. Anggrek tersebut merupakan anggrek hybrida hasil persilangan dari anggrek dendrobium Pikul Tuck Soon dan Dendrobium Adele William.

Anggrek Ani Yudhoyono

• dan Anggrek Iriana Jokowi, istri Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Nama Iriana Jokowi diabadikan ketika Presiden beserta istri melakukan kunjungan kenegaraan ke Singapura pada tahun 2015. Anggrek tersebut merupakan anggrek hybrida hasil persilangan dari anggrek dendrobium Christabella dan Dendrobium Haldis Morterud. Kini anggrek tersebut dititipkan di Kebun Raya Bogor.

Di Indonesia sendiri, yang tercatat pertama kali adalah nama Ibu Tien Soeharto yang namanya diabadikan menjadi salah satu nama anggrek yang merupakan anggrek spesies atau anggrek alam bukan hasil persilangan. Anggrek Tien Soeharto tersebut merupakan anggrek endemik di Sumatera Utara yang ditemukan pada tahun 1976. Jadi antara anggrek Tien Soeharto yang ada di National Orchid Singapura dengan yang ada di Indonesia sangat jauh berbeda ya. Yang di Singapura merupakan genus dendrobium hasil persilangan, sedangkan yang di Indonesia adalah anggrek spesies atau anggrek alam dari genus cymbidium.

Cymbidium Hartinahianum atau Anggrek Hartinah

Dendrobium Tien Soeharto di National Orchid Singapura

Oleh Ilmuwan Indonesia yang menemukannya, sebagai bentuk penghargaan kepada Ibu Tien Soeharto yang juga pecinta tanaman anggrek atas jasa-jasanya bagi perkembangan anggrek di Indonesia maka anggrek tersebut diberi nama Cymbidium hartinahianum. "Hartinah" merupakan nama panjang dari ibu Tien. Anggrek Hartinah sekarang merupakan anggrek spesies langka yang dilindungi keberadaannya.

Baca juga : Anggrek-anggrek hibrida karya anak bangsa

Kemudian yang kedua ada nama Alm. Ibu Ani Yudhoyono yang menyukai berbagai jenis tanaman dan gemar berkebun ini namanya turut diabadikan menjadi salah satu varietas anggrek baru hasil persilangan di Balai Penelitian Tanaman Hias Indonesia LIPI pada tahun 2008. Nama anggrek hybrida karya anak bangsa tersebut diberi nama Spathoglottis Ani Bambang Yudhoyono.

Anggrek Spathoglottis Ani Bambang Yudhoyono

Seharusnya kita malu dengan Singapura, kenapa bukan kita yang melakukan hal tersebut? Sumber daya alam kita terutama keanekaragaman anggrek sangat jauh mengungguli negara tersebut. Toh kita bisa melakukannya seperti anggrek spathoglottis Ani Bambang Yudhoyono.

Bagikan Artikel ini